Menjadi
orang tua yang terbaik bagi anak memang tidaklah mudah, Rasa jengkel atau kesal
kerap melanda saat anak sulit diatur atau melawan. Bagi orangtua hati-hatilah
Anda saat memarahi anak anda khususnya sang buah hati yang masih diusia tumbuh
kembang atau Golden Age, yakni sekitar 5 tahun pertama dikehidupannya. Kendalikan
emosi dan bersabarlah, salah-salah tanpa disadari anda telah membuat buruk
karakter anak dan mematikan ratusan sel otak yang seharusnya berkembang baik
untuk kecerdasaan anak. ingatlah pembentukan karakter dan watak anak saat
dewasa, ditentukan dimasa anak-anak yakni dimasa tumbuh kembangnya.
Banyak
dampak negatif jika kita sebagai orangtua terlalu sering membentak atau
memarahi anak. Masa anak-anak adalah masa yang penuh dengan perkembangan dan
pertumbuhan. Sejumlah penelitian menyebutkan ratusan sel otak anak akan rusak
akibat sekali bentakan. Oleh karena itu adalah tantangan bagi orangtua untuk
tetap bisa menahan dan mengontrol emosi demi masa depan sang buah hati.
Beberapa
dampak buruk jika anak sering dmarahi adalah sebagai berikut.
- Penurunan kepercayaan diri. Anak saat Dewasa menjadi minder dan takut mencoba hal baru. Jiwanya selalu merasa bersalah sehingga hidupnya penuh keraguan dan tidak percaya diri. Anak-anak yang sering kena marah cenderung akan berpikir bahwa penyebab dia dimarahi adalah karena melakuakan kesalahan. Semakin sering anak dimarahi, maka semakin kuat opini pada diri anak bahwa semua tindakannya adalah salah. Ujung-ujungnya anak akan kehilangan kepercayaan pada diri sendiri, takut melakukanhal-hal baru dan sebagainya.
- Anak akan memiliki sikap pemarah, egois, judes karena dia dibentuk kemarahan oleh orangtuanya jika ada hal yang tidak berkenan dihatinya karena sikap kawannya dia cenderung agresif dan memarahi rekannya. Padahal masalahnya hanya sepele.
- Anak akan memiliki sipaat menantang, keras kepala dan suka membantah nasihat atau perintah orangtuanya.
- Anak akan memiliki pribadi yang tertutup dan suka menyimpan unek-uneknya, takut mengutarakan karena takut dipermasalahkan. Menyebabkan anak menjadi pasif karena selalu memilih lebih baik diam dari pada dimarahi. Membuat anak malah memberikan respon melawan. Anak juga akan cenderung menjadi apatis, sering tidak peduli pada suatu hal.
- Depresi. Tekanan mental atau depresi bisa saja dapat terjadi pada anak yang sering sekali dimarahi. Anak akan jadi pemurung, jarang tertawa dan kurang bahagia. Malah, pada beberapa kasus anak akan cenderung pemarah dan gemar melakukan tindakan kekerasan, baik secara fisik maupun verbal.
- Trauma. Anak juga bisa mengalami trauma jika keseringan kena marah, apalagi jika kekerasan verbal yang terjadi disertai panggilan julukan, (labelling) yang kasar atau tidak pantas seperti "anak nakal", "Anak bodoh", "anak tidak berguna", "anak kurang ajar" dan julukan-julukan negatif sebagainya. Tarauma menyebabkan anak akan kehilangan inisiatif untuk mengatasi setiap permasalahan yang dihadapinya.
Setelah
mengetahui dampak buruk jika anda sering memarahi anak, khususnya diusia
kembang tumbuh mereka, apakah anda sebagai orangtua masih akan tetap tidak
mengendalikan emosi anda? anak adalah titipan tuhan yang sudah selayaknya anda
berikan hal-hal yang terbaik, termasuk pembentukan karakter dan kepribadian
mereka. Bukan hanya anak, sebagai orangtua bijak, sewajarnya anda juga selalu
belajar menjadi orangtua yang terbaik bagi sang buah hati.
(AE-08/Net)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar